Jalur Lintas Selatan Pacitan Rusak

Pacitan - Sebagian besar Jalur Lintas Selatan (JLS) di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, saat ini kondisinya mulai rusak parah.

Pemandangan itu terlihat di sepanjang jalan pada ruas JLS antara Trenggalek-Pacitan melalui Kecamatan Panggul (Trenggalek) dan Sudimoro (Pacitan), Selasa.

Beberapa badan jalan terlihat berlubang dan sebagian lagi lapisan aspalnya terlihat mengelupas, sehingga menyebabkan jalannya kendaraan terasa tidak nyaman.

“Sepertinya kualitas aspal yang digunakan (kontraktor pelaksana proyek) kurang bagus, atau memang lapisan aspalnya terlalu tipis, sehingga belum setahun sudah mulai rusak begini,” kata Febri (35), salah seorang pengguna jalan asal Blitar menduga.

Upaya perbaikan jalan memang sudah mulai dilakukan pemerintah dengan menggunakan jasa rekanan.

Namun hal itu tetap disesalkan sejumlah pengguna jalan karena terjadinya kerusakan mengindikasikan kondisi JLS belum layak dilalui kendaraan umum dengan volume dan intensitas lebih banyak.

“Belum berfungsi penuh saja sudah mulai rusak, bagaimana nanti jika JLS benar-benar menjadi jalur alternatif setelah (jalur) Pantura,” sesal Ridho, pengguna jalan lain asal Pasuruan.

Kondisi tak kalah parah terlihat di sepanjang jalan yang menjadi penghubung antara Kabupaten Pacitan dengan Solo (Jawa Tengah).

Kerusakan badan jalan dilaporkan mencapai 50 persen lebih. Akibatnya, selain kerap menimbulkan kecelakaan, debu dan batu koral penguruk jalan mengancam kesehatan dan keselamatan warga sekitar.

“Padahal di jalur ini banyak sekali kendaraan yang melintas, baik dari Pacitan menuju Solo, Jawa Tengah, ataupun sebaliknya,” kata Yayuk, warga Lingkungan Tamperan, Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Kota Pacitan dikonfirmasi terpisah.

Hal senada juga diungkapkan Arif, warga setempat. Menurut dia, banyaknya batu-batu bercampur pasir yang bertebaran di permukaan jalan memicu kecelakaan lalulintas.

Batu dan pasir tersebut berasal material urukan pada beberapa bagian badan jalan yang sempat dikeruk beberapa waktu kemarin.

“Pernah satu waktu, saat malam hari saya terpaksa bangun karena mendengar ada pengguna jalan yang jatuh,” tutur Arif.

Karena itu, warga berharap pemerintah segera melakukan perbaikan. mengingat jalur itu tergolong ramai dan digunakan kendaraan-kendaraan besar antarprovinsi.

Sayang, saat dikonfirmasi wartawan, pihak Unit Rehabilitasi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Binamarga Jawa Timur terkesan enggan berkomentar soal kerusakan sebagian ruas jalan dan JLS ini.

“Kami tidak memiliki kompetensi untuk menjawab, itu urusannya rekanan,” kata salah seorang staf singkat

Source: Surya Online

Comments