25 Tahun Hidup di Kandang

Pacitan - Sungguh malang lakon hidup Jumikan. Betapa tidak, di usianya yang hampir setengah abad, separoh di antaranya (25 tahun) dihabiskan di dalam bekas kandang ayam. Pasalnya, warga Desa Jetak, Kecamatan Tulakan, Pacitan ini diduga mengalami gangguan jiwa.

Sebenarnya, ulah Jumikan tidak terlalu membahayakan. Tetapi, hampir setiap hari sering bertingkah aneh. Bahkan, jika kumat dia membawa kabur sejumlah ternak milik keluarga. Hal itu membuat keluarga jengkel dan khawatir. Sebab, akan menjadi persoalan. "Atas persetujuan keluarga, dia dimasukkan kandang," ujar Ismail, salah satu keluarga, kemarin (11/7).

Sebenarnya, sejak kecil Jumikan normal-normal saja. Tidak ada tanda-tanda mengalami gangguan jiwa. Hingga akhirnya merantau selama beberapa tahun ke Semarang (Jawa Tengah). Namun, sejak pulang dari perantauan, dia mulai bertingkah aneh. Setiap hari hanya diam dan kerap menyendiri di dalam kamar.

Parahnya, setelah membawa kabur ternak milik saudara-saudaranya. Sebenarnya, pihak keluarga sudah berupaya maksimal menyembuhkan Jumikan. Mulai upaya medis hingga nonmedis. Bahkan, sejumlah orang pintar pernah didatangkan untuk menyembuhkannya. Tetapi, semua itu sia-sia. Bahkan, perilakunya semakin aneh.

Kini, setiap hari, Jumikan hanya bisa duduk di dalam kandangnya yang berukuran sekitar dua meter persegi. Selama berada didalam kandang tidak ada aktivitas yang dilakukan. Setiap hari hanya duduk dan tidur. Itulah sebabnya, setelah selama 25 tahun di dalam kandang, kini dia tidak bisa menggerakkan kedua kakinya.

Source: Radar Madiun, Jawa Pos

Comments