Pacitan-Ponorogo Lumpuh, 1 Tewas
Pacitan - Bencana longsor terjadi di sebagian Kabupaten Pacitan, daerah asal Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Longsor ini menyebabkan jalur Pacitan-Ponorogo lumpuh, Minggu (16/5) siang.
Bencana longsor juga menelan korban seorang tewas, tiga orang luka, dan enam kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal. Korban tewas adalah Sero, 69, warga Dusun Tumpak, Tamanasri, Kecamatan Pringkuku, yang tertimbun di rumahnya, Sabtu (15/5) sore.
Kepala Desa Tamanasri, Dukut Purwanto, saat dimintai konfirmasi, Minggu (16/5), mengatakan, tebing yang longsor tingginya sekitar 25 meter dari rumah Sero. “Saat longsor, korban ada di luar rumah,” terangnya.
Selain menyebabkan Sero tewas, longsor membuat Katini, 41, dan Tusiyem, 38, luka berat, serta Supi, 39, luka ringan. Tusiyem dan Supi adalah anak Sero. Adapun Katini keponakan Sero, yang kebetulan mampir ke rumah Sero saat bencana terjadi.
Bencana itu muncul Sabtu (15/5) sore, setelah turun hujan deras sejak pukul 13.00 WIB. Tingginya curah hujan diduga menyebabkan lapisan tanah di bukit samping rumah korban. Karena tak kuat menahan tekanan air, material pun longsor dan mengenai rumah korban.
Dukut Purwanto mengungkapkan, banyaknya material longsoran menyebabkan rumah korban rata tanah. Bahkan, saat empat korban ditemukan, tubuh mereka tertimbun –hanya tampak kepala. Tingginya gundukan juga sempat menyulitkan proses evakuasi.
“Korban yang selamat, berteriak-teriak minta tolong. Warga sekitar langsung berusaha melakukan pertolongan. Tapi karena medan berat, korban baru berhasil dievakuasi setengah jam kemudian,” imbuh Dukut Purwanto, seperti dilansir Detik.Surabaya.com.
Informasi lain, bencana longsor menyebabkan jalur Pacitan-Ponorogo lumpuh total. Penyebabnya adalah longsor di ruas Dusun Gupit, Kedungbendo, Arjosari, Pacitan, Minggu (16/5) siang.
Bongkahan batu sebesar rumah jatuh dari tebing, menutup seluruh permukaan jalan. Akibatnya, arus lalu lintas dari dan ke dua arah tertahan.
“Kejadiannya sekitar pukul 14.00 WIB. Tiba-tiba ada bunyi gemuruh seperti pesawat terbang,” ujar Gunawan, 38, warga setempat, di lokasi longsor.
Sebagian pengemudi roda empat pun memilih kembali, dan menempuh jalur alternatif Pacitan-Wonogiri-Ponorogo, atau sebaliknya. Sedangkan kendaraan roda dua yang hendak lewat harus diangkat lantaran terhalang pagar pembatas jalan.
Pemkab Pacitan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Minggu (16/5), memberikan bantuan a bahan kebutuhan pokok dan obat-obatan untuk para korban longsor. Menurut Kepala BPBD Pacitan, Mulyono, konsentrasi bantuan diarahkan ke titik-titik bencana yang dianggap paling parah, seperti Dusun Tumpak dan Tambakrejo.
Source: http://www.surya.co.id/
Comments
Post a Comment