Pacitan Have Aremania, Hanya Musiman?

Pacitan - Siapa yang tidak tahu klub Arema Indonesia? Klub yang memiliki homebase di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang ini merupakan salah satu klub elite di Indonesia. Selain itu, Arema Indonesia dikenal mempunyai basis suporter yang (mungkin) terbesar di Indonesia. Hal tersebut didukung oleh fakta bahwa semakin banyaknya Koordinator Wilayah (korwil) yang didirikan setelah pada musim lalu Arema Indonesia menjadi juara Indonesia Super League (ISL) 2009/10.

Salah satu kelompok suporter yang terbentuk seiring moncernya permainan Arema Indonesia musim lalu adalah kelompok suporter di Pacitan, Jawa Timur. Kelompok yang pada awalnya menamakan diri Aremania Pacitan ini digagas oleh arek-arek Pacitan yang memang menjadi Aremania. Setelah sebelumnya hanya berinteraksi melalui sebuah FanPage di Facebook, mereka memutuskan untuk melakukan "kopi darat" dan sepakat untuk membentuk Aremania Pacitan. Aremania Pacitan juga menyepakati bahwa jadwal gathering adalah setiap sabtu sore di depan Kantor Kejaksaan Negeri Pacitan. Sayangnya pada saat itu saya berada di Malang sehingga saya tidak ikut gathering. Meski begitu, karena saat itu juga saya masih menjadi Aremania, saya cukup bangga dengan dibentuknya Aremania Pacitan (namun saya lupa tepatnya kapan Aremania Pacitan terbentuk).

Sejak didirikan Aremania Pacitan dan dibuatnya sebuah Group di Facebook, semakin banyak Aremania yang bergabung baik di Group Facebook maupun setiap berkumpul bersama. Pernah suatu saat ketika saya pulang ke Pacitan (maklum kuliah dan kos di Malang), saya berencana ikut gathering rutin Sabtu sore. Hanya saja rencana tersebut gagal karena turun hujan. Di Facebook, ada yang menulis "panas da hujan kami tak peduli, ayo kumpul rutin, loyalitas tanpa batas". Tetapi saya tak bergeming, karena terkadang loyalitas sama dengan uang. Contohnya, saking loyalnya, ikut gathering di bawah guyuran hujan, besoknya sakit, uang keluar kan? Saya pun tidak mau terjebak oleh kata "loyalitas".

Semakin berkembangnya Aremania Pacitan membuat arek-arek tersebut sepakat mengganti nama dari Aremania Pacitan menjadi Pacitan Have Aremania (PHA) - meski pada akhirnya menjadi kontroversi antara Aremania-Bonek Pacitan. Bahkan arek-arek PHA membentuk kepengurusan demi kemajuan PHA. Setiap gathering, para anggota diwajibkan untuk membayar iuran rutin. Saya pun melihat hal tersebut merupakan awal yang baik untuk menjadikan PHA sebagai salah satu korwil resmi Arema Indonesia. Imbasnya sangat positif, salah satu kelompok Aremania Jawa Timur yaitu Aremania Plat AE (Aremania wilayah eks-karesidenan Madiun - Madiun, Magetan, Ngawi, Ponorogo, Pacitan) tertarik untuk berafiliasi dengan PHA sebagai cabang wilayah Aremania Plat AE. Gathering pun dilaksanakan di Pacitan dengan tujuan utama adalah silaturahmi serta pendataan anggota PHA (SILAKAN BACA DI SINI). Nah, pada acara inilah saya pertama kali ikut gathering PHA. Acara pun berjalan dengan lancar dan menambah keoptimisan saya akan munculnya korwil baru di database Aremania. Apalagi PHA sudah membuat sebuah spanduk dan kaos PHA.

Saat Arema Indonesia menghadapi Persela Lamongan di Stadion Kanjuruhan (entah saya lupa kapan), arek-arek PHA bertandang ke Malang untuk melihat langsung pertandingan tersebut. Saya yang memang berada di Malang ikut juga melihat di Stadion Kanjuruhan. Acara nonton bareng tersebut merupakan kali terakhir saya berkumpul bersama arek-arek PHA (berarti cuma ikut kumpulan 2 kali). Lho kok terakhir? Ya, karena lama-lama saya kurang sejalan dengan oknum-oknum PHA. Sebabnya? Setelah PHA berkembang, muncul pula kelompok suporter di Pacitan yaitu suporter Persebaya Surabaya alias Bonek yang menamakan diri Bonek Greenzone Pacitan. Keberadaan kedua kelompok suporter yang menjadi arch-rival tersebut menimbulkan aroma kebencian antar-anggota kolompok. Facebook yang sebelumnya digunakan sebagai sarana berinteraksi antaranggota kelompok serta untuk mendukung klub favorit, berubah drastis menjadi sebuah forum bejat yang berisi hujatan-hujatan dan umpatan-umpatan yang ditujukan pada klub/suporter lawan. Aremania menghujat Persebaya Surabaya dan Bonek, Bonek menghujat Arema Indonesia dan Aremania.

Hingga pada akhir musim ISL 2009/10 Arema Indonesia menjadi juara ISL dan Persebaya Surabaya terdegradasi, para Aremania yang mayoritas masih pelajar ini masih saja saling menghujat satu sama lain. Perubahan tujuan memakai atribut Arema Indonesia dan Aremania (dari mensupport klub Arema Indonesia menjadi penghujat klub lain) membuat saya jengah dan malas untuk menjadi Aremania. Setelah Arema Indonesia juara, saya merasakan sebuah arogansi berlebihan terhadap klub-klub lain di ISL. Itulah yang membuat saya melepaskan atribut Aremania setelah pertandingan terakhir Arema Indonesia musim 2009/10 saat Arema Indonesia melibas Persija 5-1. Saya memang tidak begitu saja melupakan klub Arema Indonesia. Saya sampai sekarang masih mendukung klub Arema Indonesia, bedanya saya tidak lagi ber-titel Aremania. Lagipula seperti pepatah "mati satu tumbuh seribu", saat ini Aremania sudah semakin banyak dan berkembang di mana-mana.

Puncaknya adalah saat Sriwijaya FC mampu mengkandaskan Arema Indonesia di final Piala Indonesia 2010, saya "mendeklarasikan" diri untuk bergeser menjadi suporter saudara tua Arema Indonesia yaitu Persema Malang. Otomatis sekarang saya ber-titelkan Ngalamania. Kembali pada PHA, otomatis juga saya meng-unlike Group PHA dari Facebook saya sehingga saya tidak tahu update kegiatan PHA. Terakhir yang saya ketahui adalah diundangnya PHA ke Ponorogo, Jawa Timur, dalam acara peresmian korwil Aremania Plat AE pada medio Oktober 2010. Saat itu saya mencoba mencari lagi Group PHA di Facebook. Saya ketik keyword "Pacitan Have Aremania", ternyata Group tidak ditemukan. Saya pun bertanya-tanya, ada apa gerangan? Saya simpan rasa penasaran saya sampai saya pulang ke Pacitan dan mencari informasi. Hingga ada desas-desus bahwa PHA telah bubar (begitu pula Bonek Greenzone Pacitan, katanya sih). Saya merasa cukup lega dengan isu tersebut (meski belum tahu pastinya). Karena dengan demikian Pacitan kembali menjadi kota yang damai tanpa adanya permusuhan antarsuporter. Apiknya, ketika kemarin saat ada acara puncak kampanye salah satu calon bupati di alun-alun Pacitan, banyak juga anak-anak yang memakai kaos Arema Indonesia/Aremania, Persib Bandung/Viking, Persebaya Surabaya/Bonek. Namun mereka tidaklah saling menghujat, tawuran maupun hal-hal anarkis lainnya.

Di sisi lain, saya menanyakan eksistensi PHA yang terkesan hanya musiman, padahal saya sempat optimis dengan PHA akan menjadi korwil resmi Aremania. Apakah saya juga salah kalau menjadi seorang "suporter musiman"? Seperti yang dituduhkan seorang Aremania di Facebook? (ADA DI TKP). Patut ditunggu bagaimana jika di akhir musim ini Arema Indonesia kembali juara dan Persebaya Surabaya promosi ke ISL musim depan, kelompok "suporter musiman" tersebut akan kembali terbentuk di Pacitan.

Never mind, just relax and enjoy your life.

*picture: coming soon!

Comments