Goyang Dulu, Ngon A Mamoun!

Ngon A Mamoun (Persema Malang)Oleh: ALieF "d'Ngalamania" Kurniawan

Malang - Sabtu sore (26/03), digelar pertandingan lanjutan Liga Primer Indonesia (LPI) 2011 antara Persema Malang vs Bintang Medan. Laga ini sendiri digelar di Stadion Gajayana, Kota Malang, pada sore hari. Sebagai Ngalamania, saya tentu tidak mau ketinggalan untuk hadir ke stadion memberikan dukungan pada tim Persema Malang meskipun sejatinya laga tersebut disiarkan di televisi.

Saya berangkat dari kos sekitar pukul setengah tiga sore. Perjalanan lancar meski diserang hujan rintik-rintik. Sesampai di stadion, saya langsung memarkir sepeda motor di pelataran stadion Gajayana. Saya pun langsung menuju loket untuk membeli tiket. Saya memilih melihat dari tribun ekonomi dengan harga tiket IDR 15,000 (maklum lah finansial arek kos terbatas).

"Bos, tiket ekonomi," kata saya pada petugas loket.
"Berapa?" tanya petugasnya.
"Satu aja bos," jawabku, "Oh iya, kalau VIP berapa bos?"
"VIP IDR 50,000."
"Wah gak kuat bos buat VIP."
"Yo udah ekonomi aja gak apa-apa, ini tiket dan kembaliannya" bilang petugas loket.
"Suwun bos," kataku.

Setelah dapat tiket, saya menuju pintu masuk tribun ekonomi dan duduk di sisi tengah tribun. Tak lama berselang, bendera fair play dan pemain memasuki lapangan. Sebagai wujud nasionalisme, maka dikumandangkanlah lagu Indonesia Raya sebelum kick-off babak pertama. Semua penonton berdiri dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Tentu mas bro/mbak sist sudah tahu berapa skor antara Persema vs Bintang Medan kemarin kan? Ya, skor akhirnya adalah 4-1 untuk tim tuan rumah. Kemenangan ini selain mengukuhkan Persema di puncak klasemen LPI 2011 (leading 3 angka dari peringkat kedua, Persebaya 1927), terasa berkesan bagi saya sebagai Ngalamania. Karena tanpa pemain pilar seperti Irfan Bachdim dan Robbie Gaspar pun Persema mampu meraih kemenangan dengan skor besar. Kehilangan Abanda Herman di lini belakang bisa digantikan dengan baik oleh Benoit Lang. Nah, absennya Robbie Gaspar ditutupi oleh permainan cantik Ngon A Mamoun. Di pertandingan kemarin, Mamoun bermain dengan skill tinggi, berulang kali meliuk-liuk melewati pemain lawan dan memberikan umpan memanjakan duet striker Persema. Mamoun juga mencetak gol ketiga lewat tendangan keras di babak kedua memanfaatkan umpan tendangan bebas di sisi kiri pertahanan Bintang Medan.

Ngon A Mamoun merupakan pemain favorit saya di tim Persema (bukan Irfan Bachdim atau Kim Kurniawan). Permainan Mamoun yang ber-skill ala pemain Kamerun dan tubuh kekar (meski terlihat sedikit overweight) membuat saya mengidolakannya melebihi pemain Persema lainnya. Yang lebih menarik dari Ngon A Mamoun di pertandingan kemarin selain permainan cantik dan gol (tentu dengan handball-nya yang menimbulkan penalty bagi Bintang Medan) adalah setelah pertandingan usai seperti biasa pemain Persema memberikan standing over kepada penonton. Pemain tidak hanya sekedar menyapa penonton dan uniknya, Mamoun malah berjoget ria mengikuti irama genderang yang ditabuh Ngalamania. Tak ayal, goyangan Mamoun langsung diikuti suporter yang menempati tribun ekonomi stadion Gajayana. Saya pun tak mau ketinggalan mengikuti goyangan sang "dirigen" Ngalamania alias Mamoun. Ini yang paling berkesan bagi saya. Jarang ada pemain yang begitu menyatu dengan suporternya. Meski terlihat "minoritas", Ngalamania malah terasa lebih dekat dengan pemain Persema. Saya pun tak sabar kembali bergoyang bersama Mamoun dan Ngalamania lainnya pada laga kandang Persema berikutnya. Ah, memang tidak salah kalau saya mengidolakan seorang Ngon A Mamoun.

So, goyang dulu, Ngon A Mamoun!

Comments