Cedera TanTeKu

Selamat sore kawan.

Apakah sore ini kawan melihat pertandingan ISL 2010 antara Persela melawan Persema? Kalau iya, pastinya pada awal babak pertama tadi kawan melihat suatu pemandangan yang mengerikan, dimana seorang pemain Persema, Firman Basuki, mengalami cedera tangan yang (dilihat dari TV) tampak cukup parah. Cedera tersebut diderita ketika Firman Basuki melakukan clearance dengan cara melakukan tendangan salto, namun dia salah jatuh. Lalu apa hubungan cedera Firman Basuki dengan judul di atas?

Begini ceritanya. Disini kata "TanTe" bukan berarti budhe atau mbaknya ibu atau "tante" yang lain. TanTe merupakan singkatan dari Tangan Tengen (tangan kanan). Nah, cedera Firman Basuki mengingatkan saya pada kejadian mengerikan saat saya masih kelas 1 SMA. Saya pun juga mengalami cedera tangan. Bedanya, saya cedera bukan di lapangan hijau, tapi "hanya" jatuh dari sepeda. Ketika itu, saya bersepeda dengan santai bareng kawan-kawan berangkat ke tempat rental Play Station. Di perjalanan, kawan saya meminjam kaset PS yang saya bawa. Namun karena setir sepeda kawan saya kecantol membuat sepeda saya oleng dan akhirnya saya pun jatuh. Dalam posisi jatuh itulah saya menahan dengan tangan lurus. Hasilnya pun FATAL: persendian tangan (siku) saya mengalami pergeseran dan harus dibawa ke sangkal putung atau dukun pijat khusus tulang yang cedera. Tak lupa pemeriksaan di rumah sakit saya lakukan. Butuh waktu hampir 1 bulan untuk menyembuhkan cedera tersebut. Bahkan hingga kini, sebenarnya siku saya masih tidak tepat posisinya. Makanya saya takut dan berhati-hati sekali jika melakukan gerakan beban dengan tangan kanan (push-up, mengangkat sesuatu yg berat, dll).

Sebenarnya mengerikan sekali jika mengingat kejadian tersebut. Namun apa boleh buat, cedera Firman Basuki pada pertandingan Persela vs Persema "memaksa" saya mengingat "masa lalu". Cepat sembuh mas bro Firman Basuki, Ngalamania menunggu aksi-aksimu kembali.

Comments